Parameter simulasi
Parameter simulasi dibagi menjadi 3 kategori:
Parameter simulasi dibagi menjadi 3 kategori:
1. Parameter Lingkungan
Merupakan konfigurasi mengenai simulasi lingkungan yang digunakan.
2. Parameter Skenario Aplikasi
Merupakan konfigurasi bagaimana perilaku aplikasi. Misalnya: apakah user menggunakan load yang ringan atau berat.
3. Parameter Routing
Merupakan parameter-parameter dari setiap protokol routing yang digunakan.
Parameter Lingkungan
Setiap node bergerak berdasarkan random waypoint model[8]: node berada pada posisi yang random, menunggu selama beberapa waktu (pause time) kemudian memilih lokasi random baru dan bergerak dengan kecepatan konstan antara 0 - Vmax. Ketika node telah sampai ditujuan, node akan menunggu selama pause time dan proses akan terus berulang. Ruangan yang digunakan adalah berukuran 1500m x 300m[6]. Ruangan sengaja dipilih bukan berbentuk persegi untuk meningkatkan rata-rata jumlah hops dan membuat lingkungan lebih nyata. Semua protokol routing disimulasi menggunakan model pergerakan dan lingkungan yang sama.
Parameter | Nilai |
Jumlah node | 50 |
Kecepatan maksimal | 20 m/s |
Ukuran ruangan | 1500m x 300m |
Jarak nominal radio | 25m |
Pasangan Source-destination | 20 |
Source data pattern | 4 paket/detik |
Data payload | 512 bytes/paket |
Total aplication data load | 327 kbps |
PHY link bandwidth | 2 Mbps |
Skenario Aplikasi
Dipilih 5 skenario aplikasi:
1. Web surfing,
2. Vidoe streaming,
3. Voice,
4. Database,
5. File transfer.
Web (HTTP)
Simulasi aplikasi browsing dari setiap node. Spesifikasi browsing adalah HTTP 1.1. Page interval time akan mendefinisikan kapan request web page akan dilakukan. Akses webpage selanjutnya dihitung dengan menambahkan interval time saat webpage selesai diakses. Tipe service yang digunakan adalah best effort (tidak ada QoS).
Parameter | Nilai |
Spesifikasi HTTP | HTTP 1.1 |
Page Interval time | exponential(10) |
Spesifikasi HTTP | HTTP 1.1 |
Server | Browsing |
Type of service | best effort |
Video
Simulasi trafik ringan video dilakukan dengan menentukan frame rate untuk incoming dan outgoing video stream. Ukuran setiap frame juga ditentukan, dalam hal ini adalah 128x120 pixel. Ditentukan juga trafik yang terjadi, apakah murni semua video atau terdapat background trafik lainnya
Parameter | Nilai |
Frame Interval Time | 10 frames/s |
Frame size | 128x120 pixel |
Trafix Mix | 50% |
Type of service | best effort |
Voice
Akan disimulasikan light voice traffik. Serupa dengan simulasi video tetapi perlu disetting parameter seperti encoder scheme yang digunakan, compression delay, decompression delay dan lingkungan percakapan.
Parameter | Nilai |
Encoder Scheme | G.729 A |
Voice frame per packet | 1 |
Compression delay | 0.02 s |
Decompression delay | 0.02 s |
Trafix Mix | 50% |
Type of service | best effort |
Database
Simulasi trafik database. Transaction mix merupakan perbandingan antara jumlah query dan total transaksi. Ukuran transaksi menentukan berapa byte load dari setiap transaksi, dalam kasus ini adalah 16 byte konstan. Waktu transaksi adalah berapa sering node akan mengakses server. Eksponensial berarti node akan mengakses server berdasarkan kurva ekponensial. Tipe service adalah tipe service yang digunakan oleh klien.
Parameter | Nilai |
Transaction Mix | 50% |
Transaction time | exponential(30) |
Transaction size | 16 byte |
Type of service | best effort |
FTP
Simulasi trafik ringan FTP. Pertama-tama ditentukan perbandingan antara perintah file "get" FTP dengan file "put" FTP (command mix). Sisa persentasi adalah perintah file "put". Ditentukan juga ukuran file yang akan dikirim (1000 bytes) dan interval untuk mengirim file tersebut.
Parameter | Nilai |
Command Mix | 50% |
Inter-request time | exponential(3600) |
File size | constant(1000 bytes) |
Type of service | best effort |
2.2.3 Parameter Routing
Parameter yang disetting untuk setiap protokol routing. Sebagai gambaran, berikut adalah parameter yang diperoleh dari referensi. Efek dari parameter dan hasil analisis simulasi akan dibahas pada tulisan selanjutnya .
DSR
Parameter | Nilai |
Route Expire Timer | 30s |
Request Table size | 6 |
Send buffer max size | infinity |
AODV
Parameter | Nilai |
Route Request Retries | 5 |
Hello Interval (seconds) | uniform(1,1.1) |
Net diameter | 6 |
Local repair | enable |
OSLR
Parameter | Nilai |
Willingness | high |
Hello Interval (seconds) | 5 |
GRP
Parameter | Nilai |
Hello Interval | uniform |
Neighbour Expiry Time | Constan(10) |
Number of initial flood | 1 |
Backtrack Option | Enable |
TORA
Parameter | Nilai |
Mode Operasi | On-demand |
Opt transit interval | 300s |
Ip packet discard | 10s |
Indikasi Performansi
Indikasi performansi yang diukur dalam setiap simulasi adalah sebagai berikut:
1. Throughput
2. Delay
3. Jitter
4. Trafik
4. Trafik
5. Jumlah hop yang digunakan
Indikator perfomansi lainnya yang merupakan karakteristik spesifik aplikasi akan ditambahkan. Sebagai contoh pada FTP ditambahkan indikasi avarage upload time, pada aplikasi voice akan ditambahkan indikator jitter.
cara nentuin way point gmn gan?
ReplyDeleteRandom Waypoint
ReplyDeleteThe algorithm can be dived into the following five steps.
1. Select a random destination within the scenario
2. Select speed (uniform distributed)
3. Move until the destination is reached
4. Wait (uniform distributed)
5. Go to step one
waypoint ditentukan secara random
http://www.routingprotokolle.de/Routing/mobility_random_waypoint.htm
mas untuk tutorial simulasi nya ada gak,,,, saya lagi butuh untuk tugas akhir,, ini email saya agustinauin@gmail.com. mhon bantuan nya ya mas..
ReplyDelete